Kamis, 01 Desember 2011

Lingkungan SMA N 1 Salatiga

Pagi itu lapangan SMANSSA yang baru terlihat hijau dengan beberapa tukang yang menyirami rumput, merapikan rumput lapangan yang baru dan ada juga yang sedang beristirahat didekat tiang bendera.

Di sekeliling tempatku duduk terdapat banyak hal yang bias kita lihat, seperti toang bendera, tong tong sampah, bunga, batu batu, pagar rafia yang menandakan bahwa kita tidak diijinkan menginjak lapangan, selang air yang memanjang melingkar di lapangan, dan pastinya gedung sekolahan yang melingkari lapangan.

Disitu juga terlihat langit biru yang membentang cerah. Terlihat juga beberapa tower yang menjulang tinggi. Terkadang ada beberapa kakak kelas yang lalu lalang dibelakang tempat saya dan teman saya duduk. Sebelah kiri saya adalah Vivi. Dia juga melakukan pengamatan seperti saya.

Tanah bekas bangunan yang diratakan tepat dihadapan saya terlihat kotor dan terdapat tangki air yang besar. Terlihat juga capung capung yang berterbangan mengelilingi lapangan yang hijau tersebut. Terdapat trek lari berwarna merah bata yang sengaja dilintasi oleh beberapa siswa dan guru. Pemandangan tersebut sagat menyenagkan untuk diamati.

Raih Sukma P

Lingkungan SMA N 1 Salatiga

Pagi itu lapangan SMANSSA yang baru terlihat hijau dengan beberapa tukang yang menyirami rumput, merapikan rumput lapangan yang baru dan ada juga yang sedang beristirahat didekat tiang bendera.

Di sekeliling tempatku duduk terdapat banyak hal yang bias kita lihat, seperti toang bendera, tong tong sampah, bunga, batu batu, pagar rafia yang menandakan bahwa kita tidak diijinkan menginjak lapangan, selang air yang memanjang melingkar di lapangan, dan pastinya gedung sekolahan yang melingkari lapangan.

Disitu juga terlihat langit biru yang membentang cerah. Terlihat juga beberapa tower yang menjulang tinggi. Terkadang ada beberapa kakak kelas yang lalu lalang dibelakang tempat saya dan teman saya duduk. Sebelah kiri saya adalah Vivi. Dia juga melakukan pengamatan seperti saya.

Tanah bekas bangunan yang diratakan tepat dihadapan saya terlihat kotor dan terdapat tangki air yang besar. Terlihat juga capung capung yang berterbangan mengelilingi lapangan yang hijau tersebut. Terdapat trek lari berwarna merah bata yang sengaja dilintasi oleh beberapa siswa dan guru. Pemandangan tersebut sagat menyenagkan untuk diamati.

Lapangan Muda Punya SMANSSA

      Kamis yang cukup cerah, menemani siswa siswi kelas X8 belajar bahasa Indonesia. Kali ini mengamati lapangan yang sedang direnovasi. 
      Melihat dari lantai dua gedung sekolah terlihat hamparan lapangan yang masih gundul karena baru saja ditanami rumput-rumput muda yang unyu. Selain rumput-rumput kecil yang sedang di beri air secara bergantian oleh uda orang pekerja, bisa dilihat 2 pekerja lain yang mengenakan kaos berkerah merah dan biru tua sedang dengan tekun menanam rumput muda satu persatu secara berurutan, mereka terlihat lelah namun demi sesuap nasi untuk keluarga mereka melakukannya dengan sabar. Jauh di seberang lapangan ada seorang pekerja yang menggaruk-garuk pasir entah digunakan untuk apa. Lalu seorang lagi sedang mendorong gerobak berisi pasir. Beralih kebawah tiang bendera, ada seorang pekerja yang sedang sibuk mengukir atau menulis sesuatu yang saya tak bisa lihat. Kemudian terlihat pula rumput-rumput gajah yang nantinya akan menjadi taman atau semacamnya di sekitar lapangan ini.
      Setelah melihat-lihat lagi, tidak lupa siswa-siswi kelas X8 yang cantik dan ganteng terlihat sedang asyik mengamati keadaan lapangan, bercanda dengan sesama teman ada pula yang serius melakukan observasi demi mendapatkan deskripsi yang mendetail. Kembali mata tertuju pada tanah berwarna merah yang mengelilingi lapangan muda SMANSSA, ada seorang guru yang terlihat berjalan diatasnya sambil bertanya pada siswa-siswi X8 yang ada disekitar lapangan. Mereka terlihat senang sekali entah mengapa.
     Meninggalkan lapangan yang kami harapkan adalah ................................................................................................................................................................................................. WOOOOOYYYY KAPAN KAMI BISA MERASAKAN RUMPUT BARU YANG UNYU DAN BAGUS INI ?! hehe 

Deskripsi berdasarkan pengamatan lapangan pada tanggal 6 Oktober 2011
Dwinda Sekar Andrea 
X8 - 11 

LAPANGAN BARU SEKOLAHKU

SMA Negeri 1 Salatiga adalah sekolahku yang tercinta.  Lapangan sekolahku ini sedang diperbaharui. Kira-kira butuh 3 bulan untuk menyelesaikannya. Membutuhkan banyak pekerja juga dalam proyek ini.

 Pagi yang cerah ini, tepatnya tanggal 6 Oktober 2011 ini keadaan lapangan sekolahku telah berbeda dari beberapa hari yang lalu.  Aku melakukan pengamatan  dari depan ruang kelas X4. Tali raffia membentang membentuk pola bagian lapangan yang harus ditanami rumput.  Nampak dari sini ada dua pekerja yang sedang menyiram lapangan dengan menggunakan selang yang berwarna hijau. Ada tiga pekerja juga yang sedang menanam ruput lapangan. Karena pasir yang digunakan sebagai media penanaman rumput belum seluruhnya rata, ada satu pekerja yang sedang meratakan pasir. Aku melihat dua pekerja membereskan tiang bendera, salah satu mengukur bagian bawah tiang bendera dengan menggunakan penggaris. Ternyata, teman-teman X4 ingin melihat proses perbaikan lapangan ini, beberapa siswa X4 berjalan menuju kelas setelah pelajaran olahraga, mereka berjalan di paving sekeliling lapangan sambil melihat-lihat bagaimana lapangan sekolahku ini dibuat. Tak hanya lapangan yang ditanami rumput, di beberapa bagian dari sekeliing lapangan juga sedang ditanami rumput gajah, tanaman yang lain juga ditanam di dekat ruang kantor Bimbingan Konseling.

Semoga lapangan sekolahku ini menjadi lapangan yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya, dan aku yakin harapan itu pasti terwujud.


MUTIARA PUTRI PRATIWI
X8/27

Keluarga Saya yang Aneh


          Adik berlari-larian di halaman rumah. Saya merasa khawatir ketika ia berlari sambil berteriak-teriak, maka saya memanggilnya untuk masuk ke rumah. Ketika adik telah berada di dalam rumah, ia kembali berlari-larian sehingga menabrak lemari dan menjatuhkan buku-buku yang ada di lemari. Ibu yang mendengar suara barang jatuh segera menghampiri kami, wajah ibu terlihat seperti petir yang menyambar rumah kami.
          Ayah pulang dari kantor, melihat kejadian ini ia marah-marah lalu memukul adik. Saya mondar-mandir karena bingung harus berbuat apa. Adik merasa sakit ketika dipukul ayah, lalu ia menangis. Saya sedih melihat adik dipukul ayah, lalu saya juga menangis. Ayahpun ikut menangis karena merasa bersalah telah memukul adik.
          Ibu menghibur kami dengan tarian yang lucu-lucu. Tarian ibu bagaikan ombak laut yang tertiup angin. Melihat tarian ibu, kami langsung tertawa terbahak-bahak. Saya benar-benar beruntung memiliki keluarga seperti yang saya miliki saat ini.



                                                                                    Fara Alicia Dienswari (X8-12)

Pembangunan Lapangan SMANSSA



       Lapangan pasir SMA Negeri 1, Salatiga pada saat ini (Kamis, 6 Oktober 2011) sedang dalam tahap pembangunan, lapangan yang berukuran 40x30 saat ini sedang ditanami rumput gajah, disekeliling lapangan ada lintasan untuk olahraga lari dan di pinggir lapangan ada paving untuk berjalan kaki. Sebelah timur ada gundukan rumput raja dan banyak tanaman. Saat ini, ada 5 orang pekerja: 2 orang menyiram, 2 orang menanam rumput, 1 orang merapikan atau meratakan tanah.


 Fara Alicia Dienswari (X8-12)