Kamis, 20 Oktober 2011

PENARI JALANAN JOGJA | Achmad Fikri Syarif X8/01

Mereka menari-nari seperti orang gila ketika kami lewat disana. Para pejalan kaki mondar-mandir melihat tingkah laku mereka. Tepat di lingkungan angkringan Jogja yang tak pernah sepi. Orang-orang, pasti berfikir bahwa mereka sudah gila. Dengan lihai mereka mempertunjukan atraksi atraksi spektakuler seperti sedang menari diatas ombak. Benar-benar pengalaman yang mungkin tidak akan kami dapatkan dimana saja. Apalagi mereka juga memiliki kemampuan yang memadai.
Pakaian para penari jalanan ini tidak serumit para penari biasanya , hanya dengan kemeja kotak-kotak dan celana hitam pendek. Tak heran jika kini mereka menjadi hiburan para penikmat angkringan Jogja. Ternyata penari-penari itu juga mencari nafkah dari tariannya. Setelah penampilannya usai , salah satu dari penari menjulurkan topinya. Tidak lain untuk merayu penonton memberikannya uang.
Setelah merasa cukup dengan uang yang diberikan penonton , mereka tidak hentinya menampilkan aksi yang memukau. Para penonton bersorak-sorai ketika penari itu memainkan kakinya seperti penari hip-hop. Dengan irama yang sama , beberapa penonton mulai masuk ke dalam arus music yang dimainkan penari jalanan tersebut. Sadar atau tidak , ini adalah bakat terpendam para pemuda Jogja yang dimulai dari bawah. Mereka menghibur , mencari nafkah, dan mencari rahmat Illahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar