Jumat, 21 Oktober 2011

Maman atau Mimin ya?

D
ebora melihat kupu-kupu di taman yang sedang berputar-putar di atas bunga mawar. Dia hanya mengamati tingkah laku kupu-kupu itu yang bolak-balik mencari madu. Lalu, kupu-kupu itu hinggap pada salah satu bunga mawar merah. Angin sepoi menerpa bunga mawar itu dan daun-daun keringnya berguguran. Angin seakan membelai rambut Debora yang tengah termenung sore itu. Walau diterpa angin, kupu-kupu itu masih saja hinggap di atas bunga seakan berpegangan dengan sekuat-kuatnya. ”Corak ungunya indah sekali, belum pernah aku melihat yang seperti itu”,pikir Debora.
          Debora masih duduk-duduk di kursi taman dan masih memikirkan persoalan yang tengah terjadi dalam hidupnya. Walau di tengah keramaian dan orang-orang sibuk berlalu lalang, entah hanya untuk melihat-lihat keindahan taman atau bersantai, ia masih merasa sepi. Dalam hatinya, ia berpikir, “Manakah yang harus aku pilih? Haruskah aku memilih Maman?Ataukah Mimin kembarannya?”
          Debora masih berpikir terus-menerus. Kebisingan kendaraan yang mondar-mandir membuat konsentrasinya semakin pudar. ”Siapa yang pantas yang bisa kuandalkan? Aku tidak membutuhkan rayuan dan pujian-pujian palsu”. Setelah Debora berpikir , akhirnya ia memilih Maman sebagai anggota tugas kelompoknya.



                                                          Nama : Ishug Putri Setia
                                                Kelas / No : X-8 / 19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar