Kamis, 22 September 2011

Ada Udang Di Balik Batu, Ada Cinta Di Balik Masalah

              Budi mengetuk-ngetuk pintu rumah Susi sejak dua menit yang lalu, selama itu pula tak ada yang menyahut. Diabolak-balik di depan teras dan berpikir keheranan mengapa Susi tidak ada. Ternyata Susi masih tidur terlelap di kamarnyaBerjam-jam Budi menunggu dan terus menunggu, semuanya sia-sia. Dirinya bagaikan patung bergerak, kadang bergerak kadang diam terpaku, dan akhirnya pulang dengan rasa kecewaSelembut-lembutnya Budi, ia pun bisa marah, tanpa menimbulkan hasrat dendam dalam hatinya. Selain karena dendam itu dilarang, ia jatuh cinta pada gadis berparas cantik dan berlesung pipit itu.
        Keesokan harinya, seperti biasa Susi dan temannya berangkat ke sekolahMobil-mobil angkota seperti biasa berjajar di tepi Jalan Ir. H. Juanda. Mereka masuk ke dalam angkota, dan bertemu Budi serta teman-teman sekelasnya. Budi dan Susi ternyata duduk bersebelahan. Susi segera meminta maaf kepada Budi karena tidak menepati janjinya. Budi dan Susi bermaaf-maafan. Mereka pun akhirnya kembali seperti semula lagi. Setelah keluar dari angkota mereka bergegas menuju ke kelas, dan lima menit kemudian bel pun berbunyi. Pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertama adalah Bahasa Indonesia. Mereka menjadi seperti dulu lagi, sebelum ada rasa kecewa.

A. Glenn S. X8/06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar