Senin, 26 September 2011

Pentas Seni Kampung Karang Taruna




            Tini berlari-lari bersama Tono di depan teras. Setelah itu ada siswa-siswi yang melewati rumah mereka. Lalu Tini dan Tono menari-nari untuk menarik perhatian mereka. Siswa-siswi tersebut pun tertegun melihat tingkah Tini dan Tono. Lalu terdengar suara Ambulan yang menari-nari ditengah suasana tersebut yang membuat mereka kebingungan. Tini dan Tono menyapa para siswa-siswi tersebut ternyata mereka memiliki sifat yang baik-baik , ramah. Lalu dengan sigap mereka menangkap sosok ibu-ibu yang dating ke arah mereka.

            Sore pun tiba, akhirnya Tini dan Tono pulang. Sampai rumah Tono memberi makan kelinci-kelinci yang dibelinya tiga bulan yang lalu. Sedangkan Tini memberi makan  ikan-ikan yang terdapat di ruang tengah. Setelah itu, ibu mereka memanggil Tini dan Tono untuk makan. Mereka pun makan dengan lahap karena mereka belum makan sejak tadi siang.

            Tini dan Tono segera meninggalkan meja makan ketika seseorang mengetuk pintu degan hati-hati. Tini bergegas menuju ruang tamu, dan ketika pintu terbuka, salah seorang rombongan siswa-siswi itu berada di depan pintu.Aldo, si tamu itu, ingin mengajak Tini dan Tono untuk bermain dalam pentas seni kampung yang diselenggarakan pemuda-pemudi karang taruna dalam menyambut peringatan 17 Agustus. Mereka menyanggupinya, ketika pada saat yang bersamaan suara adzan Maghrib mengalun lembut dari Mushola Al-Ikhlas. Aldop pun pamit, dan mereka tidak sabar untuk mengikutinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar