Kamis, 26 Januari 2012

                
Haruskah Melarang Siswa Membawa Ponsel?


                Saat ini,hampir setiap siswa SMA N 1 Salatiga mempunyai telepon genggam (handphone) dan membawanya ke sekolah.Bahkan,beberapa siswa menggunakannya saat pelajaran berlangsung.Padahal,sebuah telepon genggam tak sepenuhnya mendukung KBM (Kegiatan Belajar Mengajar),bahkan lebih banyak mengganggu kegiatan belajar.
                Kemudian,penggunaan handphone dalam dunia pendidikan sampai sekarang masih terus mengundang pro dan kontra,baik itu dari kalangan pelajar maupun guru.Sepertinya handphone hanya berguna untuk menelepon,menyampaikan dan menerima SMS,mendengarkan musik,menonton tayangan audiovisual dan game,tak ada manfaat yang berarti dalam dunia pendidikan,sehingga mungkin harus dilarang untuk dibawa dan dipergunakan siswa di lingkungan sekolah.Namun,ketika ada larangan membawa handphone ke sekolah,menjadi suatu hal yang ganjil,karena  usia SMA merupakan masa kritis yang mampu membawa anak pada sikap kritis terhadap dirinya dan lingkungannya,dan masyarakat sudah bisa menerima kehadiran teknologi tersebut.
                Lantas,haruskah melarang siswa membawa ponsel ke sekolah? Sebelumnya, kita lihat dahulu fungsi ponsel bagi pelajar.Yang pertama yaitu mempermudah komunikasi.Misalnya saja ketika orang  tua atau pihak keluarga akan menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai melakukan kegiatan di luar rumah.Kedua,menambah pengetahuan tentang perkembangan tekhnologi karena bagaimanapun teknologi ini,saat ini sudah merambah hingga ke pelopsok-pelosok desa.Kemudian yang terakhir yaitu dapat memperluas jaringan persahabatan.
                Namun,dampak negatif handphone  terhadap pelajar lebih dominan dibanding dampak positifnya.Menurut W.R.Smith Drawner,ahli psikolog anak,sebuah ponsel sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.Jika tidak ada control dari guru dan orang tua,handphone bisa sangat mengganggu konsentrasi dalam KBM di sekolah dan dapat digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi.Kemudian dapat membentuk sifat hedonism pada anak,yaitu ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih,merekapun merengek-rengek meminta pada orang  tua padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.Selain itu,ada dampak negatif yang paling sering dialami oleh hampir seluruh pelajar,khususnya ketika masa-masa pubertas,disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya,maka handphone menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk berkomunikasi.Akan tetapi,komunikasi yang tidak baik akan sangat mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan,seperti ibadah,makan,tidur,bahkan saat belajar di dalam kelas ! Karena mereka asyik SMSan,BBMan,atau sejenisnya dengan teman lawan jenisnya itu,sehingga dapat mempengaruhi masa depan mereka.
                Jadi kesimpulannya,gunakanlah handphone sebagaimana mestinya,jangan berlebihan,dan siswa diperbolehkan membawa handphone ke sekolah dan memakainya pada saat pulang sekolah,tetapi saat KBM berlangsung handphone harus dimatikan.Namun,ini semua kembali pada individu masing-masing.Tinggal kita memilih,ingin memiliki masa depan cerah dengan menggunakan handphone untuk hal yang bermanfaat,atau sebaliknya. 


Akhila Apratima Martha
05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar