Rabu, 25 Januari 2012

Sistem Poin Pelanggaran (Achmad Fikri Syarif)

            Bisa dikatakan, pendidikan kedisiplinan di Indonesia kurang berjalan dengan baik. Dengan banyaknya persoalan tentang pelanggaran tata tertib, kerusuhan yang melibatkan para pelajar, serta peran pemerintah dan guru yang kurang menegakkan peraturan tata tertib yang ada, membuat dunia pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Tidak hanya itu, rendahnya kesadaran para pelajar semakin memperparah keadaan.
            Kini, pemerintah mulai menggalakkan sistem poin untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar. Sistem ini juga mendapatkan respon baik dari banyak sekolah di Indonesia. Sistem poin dinilai cukup efektif untuk membuat para pelajar jera melanggar tata tertib. Dimulai dari poin yang sedikit dan pelangaran yang ringan, poin sedang untuk pelanggaran umum, hingga poin tinggi bagi para pelajar yang melanggar tata tertib yang berat. Para orang tua siswa dapat memberikan kepercayaan lebih kepada sekolah dalam membina pendidikan dan tingkah laku yang baik.
            Sistem poin selain untuk menegakkan ketertiban juga dapat meningkatkan citra sekolah. Mungkin orang awam tidak dapat melihat atau mengerti sekolah yang menggunakan sistem poin, tetapi mereka dapat melihat dari penampilan serta tingkah laku siswa sekolah tersebut yang tertib. Diharapkan siswa dapat mengerti bahwa ia melakukan kesalahan, dan jera untuk melakukannya lagi.
            Poin yang diterima oleh siswa yang melanggar tata tertib dicatat pada kartu pelanggaran yang dimiliki setiap siswa. Akumulasi poin pelanggaran ini akan digandakan terus menerus. Ada kalanya disaat poin sudah mencapai skala tertentu, orang tua siswa akan dipanggil. Lalu jika masih terus bertambah, akan dikenai skorsing atau bahkan dikeluarkan dari sekolah yang bersangkutan. Hukuman-hukuman ini membuat para siswa berpikir dua kali untuk melanggar tata tertib.
            Jadi, sistem kedisiplinan baru yang diterapkan di Indonesia yaitu sistem poin pelanggaran bagi siswa yang melanggar tata tertib di sekolah, sangat efektif dan berjalan dengan baik. Diharapkan siswa dapat mengontrol perilakunya untuk bersikap baik di sekolah , dan berpakaian rapi sesuai dengan visi dan misi sekolah untuk menciptakan siswa berprestasi dan berakhlak mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar