Selasa, 24 Januari 2012

Penerapan Sistem Poin Sekolah

  Hampir setiap sekolah di Salatiga menerapkan sistem poin sekolah. Khususya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Walaupun sistem ini sudah diterapkan, nampaknya masih banyak siswa yang melanggartata tertib sekolah.
     Pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah terlambat datang ke sekolah dan warna sepatu tidak hitam. Akan tetapi, anak muda zaman sekarang sulit untuk diingatkan. Mereka tetap melakukan pelanggaran tersebut pada hari-hari berikutnya.
     Bagi siswa yang sering melakukan pelanggaran, mungkin ini sudah biasa. Padahal, poin ini dapat membuatnya dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, untuk pindah sekolah juga sulit sebab orang tersebut sudah mendapat cap negatif karena kepribadian yang negatif pula.
     Menurut saya, sebaiknya poin ini dihitung secara berganda. Jadi, misalnya seseorang memakai sepatu putih dan mendapat poin lima, maka jika hari berikutnya dia masih memakai sepatu putih, poinnya menjadi lima belas karena sudah ditambah dengan hari pertama.
     Pihak sekolah juga tidak boleh pilih kasih dalam memberi poin siswa-siswinya. Walaupun siswa/siswi tersebut pintar, anak guru atau kepala sekolah sekalipun kalau memang dia melakukan pelanggaran dan sudah mencapai batas poin dikeluarkan, maka siswa/siswi tesebut harus tetap dikeluarkan.
     Kesimpulannya, sekolah harus menerapkan sistem yang benar-benar membuat jera siswa-siswinya untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran sekolah.


                                                                                      Isti Wijayanti
                                                                                      X8 / 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar