Selasa, 24 Januari 2012

Pendidikan Karakter Lewat Kantin Kejujuran

    Semua orang telah mengerti manfaat dan pentingnya sebuah ucapan yang jujur. Pepatah juga mengatakan jujur membawa mujur, namun kenyataannya tidak semua orang memilih untuk berkata dan berbuat jujur. Terkadang memang benar jika kita berkata dan berbuat jujur akan lebih berat tantangannya, tetapi jika kita tidak berkata dan berbuat jujur atau berbohong, orang yang kita bohongi akan merasa curiga dan permasalahan akan berbuntut lebih panjang. Bahkan, orang yang kita bohongi tidak akan mempercayai kita lagi.
    Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menambahkan rasa jujur dalam diri kita. Mulai dari hal yang kecil hingga hal-hal yang besar, seperti halnya untuk tidak melakukan tindakan korupsi. Jangan pikir korupsi selalu melibatkan proyek-proyek yang besar, korupsi juga ada dalam hal-hal kecil yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Bahkan, menjadi sebuah kebiasaan yang dianggap sepele. Contoh mudahnya adalah seorang anak yang diberi amanat orang tuanya untuk membeli sesuatu, tetapi uang kembalinya diambil sebagian. Walaupun yang diambil hanya Rp. 100,00-, namun perbuatan itu sudah dapat disebut tindakan korupsi.
    Seperti yang sering kita ketahui dari melihat TV, membaca koran atau dari media lainnya, korupsi menjadi berita hangat yang sering terjadi di Indonesia. Bahkan, korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh para wakil rakyat maupun pejabat-pejabat yang tidak bertanggung jawab belum tertangkap oleh KPK dan Polri karena mereka belum mempunyai cukup bukti untuk menangkap para koruptor.
    Oleh karena itu, pendidikan karakter yang bertujuan untuk berkata dan berbuat jujur perlu ditingkatkan mulai sejak dini demi meredamkan masa depan bangsa yang buruk, terlebih tindakan korupsi seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
    Salah satu cara untuk menambahkan perilaku jujur yaitu memberlakukan kantin kejujuran. Ya, karena lewat kantin kejujuran ini kita dapat menambah rasa jujur kita mulai dari yang kecil yaitu membayar harga makanan yang kita beli dengan harga yang sepantasnya dan tidak mencoba untuk mencuri. Jika ada seseorang yang membeli tetapi tidak membayar, dia pasti akan merasa malu kepada teman-temannya yang membayar. Sayangnya, pada kenyataannya kantin kejujuran hanya diberlakukan di sekolah-sekolah dan kampus, dan hanya baru sebagian yang memberlakukan kantin kejujuran ini. Mungkin karena faktor kerugian yang selalu menakut-nakuti jika memberlakukan kantin ini. Memang benar jika kita ingin mengubah sesuatu harus dengan usaha yang keras dan berat.
    Selain itu, kantin kejujuran juga bisa menjadi wadah siswa untuk mencoba berbisnis. Siswa dapat menjual dagangannya di kantin kejujuran ini. Namun, siswa itu juga harus pintar-pintar untuk mengajak teman-temannya belanja di kantin kejujuran dan mengajak untuk berbuat dan berkata jujur serta harus berani rugi jika ada temannya yang berlaku curang.
    Nah, dari pernyataan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa, tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Akan tetapi, setidaknya kita juga bisa berbuat dan berkata jujur, bukan? Ya, setidaknya kita bisa melawan hawa nafsu hanya demi kesenangan sesaat yang bisa mengacaukan keimanan kita. Menurut agama berbuat dan berkata jujur adalah perilaku yang terpuji dan tidak ada perbuatan atau ucapan yang jujur akan merendahkan derajat kita dihadapan manusia maupun Tuhan yang Maha Esa.






Mochamad Sadheli
X8-26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar