Kamis, 26 Januari 2012

Pentingkah Handphone Disaat KBM?


Pentingkah Handphone Disaat KBM?
Masa kini telah identik dengan Handphone. Semua orang dari kalangan menengah ke bawah hingga kalangan atas pun memiliki HP. Tentu hal ini dikarenakan banyaknya jenis HP dengan beragam harga. Mulai dari Rp 100.000,- hingga Rp 10.000.000,-. ”Zaman gini ‘gak punya Handphone?”  cetus salah satu teman sekelas ku.  Memang benar bila zaman sekarang kita tak memiliki HP kita akan terlihat ketinggalan jaman.  Disamping itu Handphone juga memiliki banyak manfaat untuk hidup kita ini.  Salah satunya adalah untuk berkomunikasi dengan orang yang kita rindukan secara cepat walau terbentang samudra diantara kita dengan orang itu dan masih banyak lagi manfaat HP yang sangat menguntungkan siswa.
Lalu bagaimana bila alat yang canggih itu disalahgunakan oleh siswa?  Misalnya bermain Handphone saat jam pelajaran,  apakah masih menguntungkan untuk siswa?  Hmmm,  pertanyaan itu memuat dua jawaban yang relatif.  Memang disaat guru menerangkan kita tidak boleh seenaknya bermain HP dikelas,  dan bila dilanggar bisa-bisa kita harus membeli HP baru karena HP kita disita oleh guru.  Akan tetapi,  dilain sisi saat pelajaran yang membutuhkan kecanggihan HP itu,  guru juga pasti memperbolehkan kita menggunakan HP. Dipelajaran kimia contohnya,  bila sudah menyangkut masalah hitung-menghitung dengan angka yang tergolong rumit pasti guru akan memperbolehkan siswa menghitung dengan menggunakan kalkulator yang merupakan aplikasi HP.
Namun,  akhir-akhir ini banyak siswa yang menggunakan HP ‘sesukanya sendiri’,  dalam artian ‘tanpa seijin guru’.  Bahkan ada siswa yang tergolong bandel walaupun HP-nya sudah disita tetapi dia tetap saja mengulangi perbuatannya yang salah itu.  Selain itu,  juga terdapat penyalahgunaan HP saat Ulangan,  entah itu UTS,  UAS atau bahkan ulangan harian.  Biasanya siswa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang lain agar orang itu memberikan jawabannya ataupun untuk mem-browsing bahan tes agar dapat menconteknya.  Sungguh tragis,  sebuah benda yang harusnya menjadikan anak bangsa lebih pandai dan lebih modern malah menjadi suatu benda maksiat yang membuat siswa bertambah bodoh.
Lalu,  apakah sekolah harus membuat peraturan agar siswa tak membawa Handphonenya ke sekolah?  Seharusnya hal itu bisa menjadi solusi seperti yang dilakukan di SD ataupun SMP yang melarang siswanya membawa Handphone ke sekolah.  Akan tetapi,  logikanya bila seorang siswa SMA tidak bisa disamakan dengan siswa SMP apalagi dengan siswa SD,  mereka seharusnya lebih bisa dewasa dan mengunakan HP diwaktu dan tempat yang semestinya.
Jadi,  solusi pada masalah ini ada pada siswa yang bersangkutan.  Mereka seharusnya dapat menempatkan dirinya dimana semestinya mereka berada.  Pola pikir mereka sebagai seorang remaja yang mulai dewasa seharusnya sudah bisa menentukan kapan saja waktu-waktu untuk menggunaan HP,  disaat istirahat misalnya.
Maka dari itu,  jadilah siswa yang pintar mengatur waktu,  dimana kita harus menggunakan HP dan dimana kita tidak boleh menggunakan HP.  Dengan itu kita pasti dapat memperoleh manfaat dari HP itu sendiri.  Bukan untuk mencontek,  bukan untuk bermain saat pelajaran, melainkan sarana komunikasi.
Hendrikus Sivan Chrissa Zebua
X-8
17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar