Hari ini, Kamis, 6 Oktober 2011 sekitar pukul 10.00 WIB, aku dan teman-teman sepuluh delapan beserta guru Bahasa Indonesiaku, Bu Uswatun melihat lapangan utama SMA N 1 Salatiga yang sedang dalam proses pembangunan.
Di sana terdapat delapan tukang yang sedang bekerja. Dua diantara sedang menanam rumput gajah, dua orang menyirami, satu orang merapikan tanah, dan tiga orang sedang membangun tiang bendera. Lapangan masih bertaburkan pasir dan sedang proses penanaman rumput, dikelilingi oleh batu bata merah yang dihaluskan untuk jalur lari dan disisi terluar dilengkapi oleh jalan setapak yang dipaving. Di tepi luar lapangan ditanami rumput raja dan dihiasi dengan beberapa pohon yang tumbuh besar dan menjulang tinggi.
Bunyi bel mengakhiri pengamatanku terhadap lapangan ini. Aku tidak sabar menunggu lapangan ini menjadi lapangan yang hijau dan menjadi lapangan yang bertaraf internasional.
Hari ini, tepatnya tanggal 6 Oktober 2011 cuaca terlihat cerah. Semilir angin menemaniku, berdiri di depan ruang kelas X-8. Menatap gambaran masa depan, gambaran sebuah lapangan yang dinanti. Diantara dua buah pohon jambu air kulihat jalan setapak di pinggir lapangan yang sudah dipaving. Patok bambu dan bentangan rafia membatasi jalan setapak itu dengan lintasan lari yang dikelilinginya. Namun, lintasan lari itu belum sepenuhnya jadi karena batu bata halus yang ada di dalamnya belum memadat total. Pandanganku terus berjalan mengikuti alur lintasan lari yang mengitari lapangan luas dan berpasir. Terekam oleh pandanganku sebagian pasir yang terhampar itu sudah ataupun sedang ditanami bibit rumput oleh dua orang pekerja. Terlihat pula seorang pekerja yang sedang meratakan pasir di sisa lapangan yang belum tertanam rumput.
Segarnya air dipercikkan oleh seorang pekerja lain ke bibit rumput yang sudah tertanam melalui sebuah selang panjang. Aliran air yang terpercik itu mengarahkan pandanganku ke sebuah tiang bendera yang sedang di cat oleh seorang pekerja.
Bel masuk mengakhiri pengamatanku terhadap lapangan sekolahku. Ku harap nantinya lapangan sekolahku akan menjadi bermanfaat.
Tanggal 6 Oktober 2011, tepatnya hari Kamis pada sekitar pukul 10.00 WIB. Aku melihat lapangan sekolahku yang sedang dibangun dari lantai atas tepatnya di depan kelas X-8. Aku melihat ada 2 orang pekerja sedang menyirami rumput di lapangan dengan menggunakan selang hijau. Dua pekerja lainnya sedang menanam rumput. Dan satu pekerja sedang meratakan pasir. Waktu itu baru setengah lapangan bagian rumput yang sudah tertanam. Di sekeliling lapangan yang ditanami rumput terdapat tanah merah. Di tenggara lapangan ada 2 orang pekerja sedang membuat tangga. Ada 1 pekerja sedang mengurus tiang bendera yang letaknya di sebelah barat lapangan, tiang bendera ini merupakan sumbangan dari alumni SMA N 1 Salatiga tahun 1979. Dan ada 1 orang pekerja sedang menebang pohon yang letaknya di sebelah selatan lapangan.
Mega Fatma Septiani / X8/23
Senin, 07 November 2011
Lapangan UtamaSMAN 1 Salatiga
S
etelah kami amati,lapangan SMAN 1 Salatiga pada tanggal 6 Oktober 2011 masih dalam keadaan pembangunan.Lapangan ini dikelilingi oleh trotoar yang bertaburan serbuk bata merah.Di bagian tengah,ditanami rumput-rumput kecil(baru) dan masih penuh dengan tanah dan pasir.Dalam pembuatan lapangan ini dikerjakan oleh 8 orang buruh,yaitu 2 orang yang menanam rumput,2 orang yang menyiram rumput,1 orang yang meratakan tanah dan rumput,serta 3 orang membangun tiang bendera di salah satu sisi lapangan.Kemudian,lapangan ini juga dikelilingi oleh pagar sederhana yang terbuat dari kayu dan tali rafia.
Nama : Akhila Apratima Martha
Kelas / No : X-8 / 05
Lapangan Baru Sekolahku
Lapangan SMAN 1 Salatiga pada tanggal 6 Oktober masih dalam keadaan pembangunan. Lapangan ini dikelilingi oleh trotoar yang ditaburi batu bata merah yang nantinya akan digunakan untuk track lari. Di tengah lapangan, sudah ditaburi pasir yang ditanami rumput. Terlihat 8 orang pekerja mengerjakan lapangan ini. Dua orang diantaranya sedang menanam rumput. Mereka terlihat asyik sekali menanam. Seorang yang memakai topi sedang menyiram rumput bersama seorang yang lain dengan selang panjang warna hijau. Di salah satu sisi lapangan, ada seorang pekerja berkaus merah sedang meratakan pasir. Tiga orang pekerja lainnya sedang mengerjakan tiang bendera yang baru di salah satu sisi lapangan yang lainnya. Nampak juga tiga orang guru sedang mengamati pembuatan lapangan baru ini.
Nama : Ishug Putri Setia
Kelas / No : X-8 / 19
Rabu, 02 November 2011
Ini Lapangan Kita
Semilir angin pagi mulai menyapa tubuhku yang sedang duduk memperhatikan sekeliling. Langit biru berhiaskan semburat awan putih seakan menegaskan cerahnya hari ini. Kuedarkan mataku ke sekeliling area ini. Nampak sekitar tujuh orang pekerja sedang sibuk menggarap lapangan berukuran lima puluh kali dua puluh meter persegi. Ukuran yang bisa dibilang cukup untuk sebuah lapangan sekolahan.
Terletak di tengah-tengah bangunan berlantai dua, itulah lapangan sekolahku. Bisa dibilang seluruh pintu ruang kelas menghadap ke arah lapangan. Lapangan yang dulunya terlihat tandus dan gersang, kini sedang dalam proses pembangunan. Sehingga, tanah yang dikelillingi bangunan sekolah ini terlihat lebih sempit dari sebelumnya. Mungkin karena telah mengalami beberapa perubahan.
Tak seperti biasanya, tanah yang dulunya tandus itu sekarang telah beralaskan pasir dan ditanami rumput. Walaupun baru setengah bagian rumput yang tertanam. Kemudian lapisan pada bagian pinggir area berpasir itu berupa tanah mengeliling selebar kurang lebih satu setengah meter. Lapisan kedua berupa rumput yang lebarnya mungkin hanya tiga puluh centi meter, dan lapisan terakhir berupa paving yang lebarnya kira-kira setengah meter. Jadi mungkin jika dilihat dari atas, lapangan sekolahku nampak seperti persegi panjang tiga lapis.
Di depanku terlihat dua orang pekerja sedang menanam rumput di pasir dengan telaten. Seorang di belakang mereka sedang sibuk meratakan pasir, dan dua orang lagi sedang menyirami rumput yang baru tertanam setegah lapangan itu menggunakan selang. Sungguh menyenangkan melihat mereka bekerja. Dari tangan-tangan kokoh merekalah kelak lapangan ini akan menjadi indah. Kualihkan pandanganku ke sebelah timur laut dari posisi dudukku, terlihat dua orang pekerja sedang membangun tiang bendera yang berada di pinggir lapangan. Dari posisiku, tiang bendera tersebut berada di sebelah kanan lapangan. Kulihat pula beberapa pohon di pinggir lapangan yang sederet dengan tiang bendera menambah kesejukan tempat ini. Pohon palem, pohon jenis akasia, dan pohon rambutan berdiri tegak di atas gundukan tanah berumput.
Di sudut kanan lapangan terdapat pohon apel yang tumbuh subur dengan duan yang lebat, tepat di belakangnyaadalah Perpustakaan Sekolah. Di samping kiri perpustakaan ada tangga untuk menuju ke lantai dua, dan di samping tangga itulah aku duduk. Di depan tangga terdapat pohan jambu biji dan jambu air. Di sudut kiri lapangan nampak pula rumput-rumput segar dan beberapa tanaman dan pohon tertata rapi. Sunguh sedap dipandang mata.
Namun, semua yang kulihat sangan kontras dengan pemandangan di sebelah utara lapangan. Tanah yang kering dan berdebu ditambah puing-puing bangunan dan tiga buah pohon yang telah ditebang menampakkan keadaan yang sangat bebeda. Apalagi ditambah terpaan terik matahari, tempat itu semakin terlihat panas dan membuat orang-orang enggan melintasinya. Tapi mungkin keadaannya akan berbeda setelah tersentuh oleh tangan para pekerja.
Itulah keadaan yang kulihat hari ini, Kamis, 6 Oktober 2011. Entah akan jadi seindah apa lapangan ini satu atau dua bulan kedepan.
Begitu aku keluar dari kelasku, kulihat lapangan sekolah yang luas. Lapanganku berada di tengah-tengah empat bangunan yang mengelilinginya. Lapangan tersebut masih dalam pembangunan. Rumput lapangan ditanami satu per satu oleh dua pekerja. Dua pekerja menyirami rumput tersebut dengan selang warna biru. Dua pekerja lainnya memperbaiki tiang bendera yang terdapat di sebelah kanan lapangan. Di sekitar lapangan ditanami rumput gajah dengan rata. Di tepi sekeliling lapangan dibangun semacam trotoar yang dipaving. Di sampingnya terdapat lintasan lari dengan tanah merah bata yang lebarnya kira-kira satu setengah meter.
Di pinggir lapangan sebelah kanan terdapat beberapa pohon, diantaranya yaitu pohon apel belanda, pohon apel jawa dan pohon rambutan. Di depan saya sebelah kanan dan kiri terdapat pohon jambu air yang mulai berbuah. Itulah lapangan sekolahku.