Selasa, 24 Januari 2012

Penyalahgunaan Ponsel Pada Jam KBM 

      Di lingkungan sekolah, sering terjadi permasalahan yang diakibatkan penyalahgunaan ponsel pada saat jam KBM.Isu bahwa penyalahgunaan ponsel yang dilakukan oleh para siswa mulai mencuat di antara para guru. Dengan ditemukannya beberapa kasus penyitaan ponsel yang marak terjadi pada saat jam KBM menguatkan isu penggunaan ponsel pada jam KBM oleh para siswa.
     Penggunaan ponsel diharapkan dapat membantu siswa untuk berkomunikasi dengan keluarga ataupun membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang kerap terjadi. Namun  pada kenyataannya ponsel yang diharapkan sebagai alat komunikasi di luar jam KBM malah disalahgunakan UNTUK berkomunikasi pada saat jam KBM yang pada dasarnya tidak ada sangkut pautnya dengan pelajaran.
      Dengan ditemukannya penyimpangan yanb terjadi  , para guru mulai memberikan sanksi. Entah berupa teguran maupun tertulis atau yang lebih kerap disebut dengan sistem poin hingga penyitaan ponsel oleh guru.Hal itu tentu saja merugikan siswa, tetapk jika tidak diberikan sanksi tegas siswa akan menyepelekan mata pelajaran tersebut, dan dengan penyitaan ponsel tersebut diharapkan  akan membuat siswa lebih memperhatikan guru pengajar daripada ponselnya.
     Namun di satu sisi kita tidak bisa menyalahkan siswa sepenuhnya. Karena di satu sisi terdapat guru yang menyalah gunakan ponselnya pada saat KBM. Contohnya salah satu guru yang mengampu suatu mata pelajaran pada saat proses pembelajaran lebih sering memainkan ponselnya daripada mengajar. Hal tersebut dapat menganggu pembelajaran sehingga dapat menyebabkan  penurunan kualitas siswa dan di samping itu dapat menimbulkan pandangan negatif siswa pada guru yang bersangkutan.
    Pada dasarnya penggunaan ponsel pada saat KBM diizinkan jika terjadi hal-hal darurat. Sebaiknya penggunaan ponsel dilakukan dengan bijaksana dan secara bertanggung jawab oleh siswa maupun guru pada saat KBM. Alangkah lebih indah jika siswa dan guru menaati peraturan yang sudah diberlakukan . 



Meiza Dwihestiarini 24/X8

Penerapan Sistem Poin Sekolah

  Hampir setiap sekolah di Salatiga menerapkan sistem poin sekolah. Khususya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Walaupun sistem ini sudah diterapkan, nampaknya masih banyak siswa yang melanggartata tertib sekolah.
     Pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah terlambat datang ke sekolah dan warna sepatu tidak hitam. Akan tetapi, anak muda zaman sekarang sulit untuk diingatkan. Mereka tetap melakukan pelanggaran tersebut pada hari-hari berikutnya.
     Bagi siswa yang sering melakukan pelanggaran, mungkin ini sudah biasa. Padahal, poin ini dapat membuatnya dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, untuk pindah sekolah juga sulit sebab orang tersebut sudah mendapat cap negatif karena kepribadian yang negatif pula.
     Menurut saya, sebaiknya poin ini dihitung secara berganda. Jadi, misalnya seseorang memakai sepatu putih dan mendapat poin lima, maka jika hari berikutnya dia masih memakai sepatu putih, poinnya menjadi lima belas karena sudah ditambah dengan hari pertama.
     Pihak sekolah juga tidak boleh pilih kasih dalam memberi poin siswa-siswinya. Walaupun siswa/siswi tersebut pintar, anak guru atau kepala sekolah sekalipun kalau memang dia melakukan pelanggaran dan sudah mencapai batas poin dikeluarkan, maka siswa/siswi tesebut harus tetap dikeluarkan.
     Kesimpulannya, sekolah harus menerapkan sistem yang benar-benar membuat jera siswa-siswinya untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran sekolah.


                                                                                      Isti Wijayanti
                                                                                      X8 / 20

Pendidikan Karakter Lewat Kantin Kejujuran

    Semua orang telah mengerti manfaat dan pentingnya sebuah ucapan yang jujur. Pepatah juga mengatakan jujur membawa mujur, namun kenyataannya tidak semua orang memilih untuk berkata dan berbuat jujur. Terkadang memang benar jika kita berkata dan berbuat jujur akan lebih berat tantangannya, tetapi jika kita tidak berkata dan berbuat jujur atau berbohong, orang yang kita bohongi akan merasa curiga dan permasalahan akan berbuntut lebih panjang. Bahkan, orang yang kita bohongi tidak akan mempercayai kita lagi.
    Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menambahkan rasa jujur dalam diri kita. Mulai dari hal yang kecil hingga hal-hal yang besar, seperti halnya untuk tidak melakukan tindakan korupsi. Jangan pikir korupsi selalu melibatkan proyek-proyek yang besar, korupsi juga ada dalam hal-hal kecil yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Bahkan, menjadi sebuah kebiasaan yang dianggap sepele. Contoh mudahnya adalah seorang anak yang diberi amanat orang tuanya untuk membeli sesuatu, tetapi uang kembalinya diambil sebagian. Walaupun yang diambil hanya Rp. 100,00-, namun perbuatan itu sudah dapat disebut tindakan korupsi.
    Seperti yang sering kita ketahui dari melihat TV, membaca koran atau dari media lainnya, korupsi menjadi berita hangat yang sering terjadi di Indonesia. Bahkan, korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh para wakil rakyat maupun pejabat-pejabat yang tidak bertanggung jawab belum tertangkap oleh KPK dan Polri karena mereka belum mempunyai cukup bukti untuk menangkap para koruptor.
    Oleh karena itu, pendidikan karakter yang bertujuan untuk berkata dan berbuat jujur perlu ditingkatkan mulai sejak dini demi meredamkan masa depan bangsa yang buruk, terlebih tindakan korupsi seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
    Salah satu cara untuk menambahkan perilaku jujur yaitu memberlakukan kantin kejujuran. Ya, karena lewat kantin kejujuran ini kita dapat menambah rasa jujur kita mulai dari yang kecil yaitu membayar harga makanan yang kita beli dengan harga yang sepantasnya dan tidak mencoba untuk mencuri. Jika ada seseorang yang membeli tetapi tidak membayar, dia pasti akan merasa malu kepada teman-temannya yang membayar. Sayangnya, pada kenyataannya kantin kejujuran hanya diberlakukan di sekolah-sekolah dan kampus, dan hanya baru sebagian yang memberlakukan kantin kejujuran ini. Mungkin karena faktor kerugian yang selalu menakut-nakuti jika memberlakukan kantin ini. Memang benar jika kita ingin mengubah sesuatu harus dengan usaha yang keras dan berat.
    Selain itu, kantin kejujuran juga bisa menjadi wadah siswa untuk mencoba berbisnis. Siswa dapat menjual dagangannya di kantin kejujuran ini. Namun, siswa itu juga harus pintar-pintar untuk mengajak teman-temannya belanja di kantin kejujuran dan mengajak untuk berbuat dan berkata jujur serta harus berani rugi jika ada temannya yang berlaku curang.
    Nah, dari pernyataan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa, tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Akan tetapi, setidaknya kita juga bisa berbuat dan berkata jujur, bukan? Ya, setidaknya kita bisa melawan hawa nafsu hanya demi kesenangan sesaat yang bisa mengacaukan keimanan kita. Menurut agama berbuat dan berkata jujur adalah perilaku yang terpuji dan tidak ada perbuatan atau ucapan yang jujur akan merendahkan derajat kita dihadapan manusia maupun Tuhan yang Maha Esa.






Mochamad Sadheli
X8-26

Senin, 23 Januari 2012

Apakah Manfaat Sistem Poin?

                Pada era globalisasi yang terjadi saat ini. Semakin mempengaruhi perilaku para remaja. Para remaja yang notabenya masih bersekolah cenderung melakukan hal-hal yang menyimpang dari nilai dan norma yang pantas untuk mereka. Salah satu sikap remaja yang menyimpang adalah melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah. Banyak hal yang memicu mereka untuk melanggar peraturan-peraturan di sekolah
                Maraknya pelanggaran siswa di sekolah memerlukan penanganan khusus.  Diperlukan suatu sistem yang dapat memberi batasan terhadap perilaku siswa agar tidak menyimpang.  Maka dari itu, terbentuklah sistem poin yang diharapkan dapat menekan jumlah siswa yang melakukan pelanggaran atau bahkan mentiadakan pelanggaran tersebut. Banyaknya jumlah siswa yang melanggar peraturan membutikan bahwa karakter disiplin siswa mulai luntur.
                Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari berlakunya sistem poin. Salah satunya, siswa menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap semua perbuatannya. Dalam pelaksanaannya  terjadi pro dan kontra dibalik perberlakuan sistem poin. Ada yang mendukung berlakunya sistem poin dan juga ada yang pesimis dengan cara kerja sistem poin.
                Dalam pelaksanaan sistem poin harus didukung oleh semua pihak yang terlibat. Salah satunya, adalah guru. Semisal terjadi suatu pelanggaran dan guru tidak aktif dalam bertindak menerapkan sistem poin. Maka dari itu, yang akan tejadi selanjutnya sistem poin akan stagnan atau bahkan tinggal nama. Diperlukan kerja sama diantara para guru untuk menerapkan sistem poin. Diharapkan dari kerja sama tersebut sistem poin akan berlaku semestinya.
                Meskipun,  pelaksanaan sistem poin belum memberi hasil yang maximal. Namun, jika diberlakukan dengan semestinya dapat dipastikan akan banyak manfaat yang bisa didapat dari sistem poin. Dibutuhkan dukungan semua pihak agar sistem poin dapat berjalan dengan lancar dan baik.
                Dengan demikian, sistem poin harus lebih digalakan agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem poin diharap tidak pandang bulu terhadap semua pelanggaran yang dilakukan siswa. Selain itu, orang tua juga perlu untuk mengetahi mengenai poin-poin yang dimiliki siswa. Jadi, orang tua dapat memantau pelanggaran anak-anaknya.
              
INNA ZULFA K
X8/18 :)

Selasa, 10 Januari 2012

Renovasi Lapangan SMANSSA


Hari ini, Kamis, 6 Oktober 2011,saya melakukan pengamatan dari pinggir lapangan SMANSSA. Lapangan yang sedang diperbaiki saat ini tengah menuju proses akhir.
Saat saya mengamati lapangan,terdapat 2 orang pekerja yang menyirami rumput lapangan, terdapat 2 orang pekerja yang sedang menanam rumput pada bagian lapangan yang belum ditanami rumput, dan terdapat 3 orang yang sedang menyempurnakan tiang bendera. Diperkirakan tinggi tiang bendera itu setinggi 15 meter. Lapangan dikelilingi lintasan lari yang terbuat dari batu bata yang sudah dihaluskan juga terdapat kolam pasir untuk lompat jauh sehingga membuat lapangan SMANSSA menjadi indah untuk dipandang.
Media yang digunakan untuk menenam rumput menggunakan pasir yang di bawah pasir itu terdapat tanah yang rata. Disamping lapangan saya juga melihat berbagai macam tanaman yang indah. Terdapat pohon jambu air, mangga, rambutan, apel jawa, apel belanda, dan palem. Di sekeliling pohon-pohon tersebut ditanam rumput gajah yang memperindah lapangan.

Wildan Haryanto M.P.
X-8 / 31

Kamis, 01 Desember 2011

Lingkungan SMA N 1 Salatiga

Pagi itu lapangan SMANSSA yang baru terlihat hijau dengan beberapa tukang yang menyirami rumput, merapikan rumput lapangan yang baru dan ada juga yang sedang beristirahat didekat tiang bendera.

Di sekeliling tempatku duduk terdapat banyak hal yang bias kita lihat, seperti toang bendera, tong tong sampah, bunga, batu batu, pagar rafia yang menandakan bahwa kita tidak diijinkan menginjak lapangan, selang air yang memanjang melingkar di lapangan, dan pastinya gedung sekolahan yang melingkari lapangan.

Disitu juga terlihat langit biru yang membentang cerah. Terlihat juga beberapa tower yang menjulang tinggi. Terkadang ada beberapa kakak kelas yang lalu lalang dibelakang tempat saya dan teman saya duduk. Sebelah kiri saya adalah Vivi. Dia juga melakukan pengamatan seperti saya.

Tanah bekas bangunan yang diratakan tepat dihadapan saya terlihat kotor dan terdapat tangki air yang besar. Terlihat juga capung capung yang berterbangan mengelilingi lapangan yang hijau tersebut. Terdapat trek lari berwarna merah bata yang sengaja dilintasi oleh beberapa siswa dan guru. Pemandangan tersebut sagat menyenagkan untuk diamati.

Raih Sukma P

Lingkungan SMA N 1 Salatiga

Pagi itu lapangan SMANSSA yang baru terlihat hijau dengan beberapa tukang yang menyirami rumput, merapikan rumput lapangan yang baru dan ada juga yang sedang beristirahat didekat tiang bendera.

Di sekeliling tempatku duduk terdapat banyak hal yang bias kita lihat, seperti toang bendera, tong tong sampah, bunga, batu batu, pagar rafia yang menandakan bahwa kita tidak diijinkan menginjak lapangan, selang air yang memanjang melingkar di lapangan, dan pastinya gedung sekolahan yang melingkari lapangan.

Disitu juga terlihat langit biru yang membentang cerah. Terlihat juga beberapa tower yang menjulang tinggi. Terkadang ada beberapa kakak kelas yang lalu lalang dibelakang tempat saya dan teman saya duduk. Sebelah kiri saya adalah Vivi. Dia juga melakukan pengamatan seperti saya.

Tanah bekas bangunan yang diratakan tepat dihadapan saya terlihat kotor dan terdapat tangki air yang besar. Terlihat juga capung capung yang berterbangan mengelilingi lapangan yang hijau tersebut. Terdapat trek lari berwarna merah bata yang sengaja dilintasi oleh beberapa siswa dan guru. Pemandangan tersebut sagat menyenagkan untuk diamati.